0 items / $0.00
wishtales

Manfaat Dzikir dan Sholawat : Dapat Diamalkan Umat Muslim

Manfaat Dzikir dan Sholawat : Dapat Diamalkan Umat Muslim

Di jaman modern saat ini kerap kali kami terasa paling sibuk saat menekuni kehidupan. Tanpa tahu tiap-tiap saat kosong yang biasa kami pakai beribadah, saat ini digunakan untuk hal yang tidak cukup berfaedah atau mungkin tidak sama sekali.

Dibandingkan mengingat berkenaan Allah bersama Dzikir dan solawat kepada-Nya dan rasul-Nya, kami lebih kerap mengakses gadget dan social media. Dimana mengakses social fasilitas cuma sebabkan kami menghilangkan saat sia sia dan terkadang memunculkan rasa tidak cukup bersyukur gara-gara lihat orang yang lebih untung daripada kita https://sedekahlagi.com/ .

Alangkah lebih baiknya kalau kami selalu mengingat tentang-Nya, tidak cuman berpahala hal itu juga sebabkan hati kami lebih tenang. Maka berasal dari itu, yuk kami studi sedikit demi sedikit berkenaan dzikir, doa dan shalawat

Dalam agama islam banyak istilah-istilah amalan sehari hari yang mungkin kami belum tahu artinya. Istilah-istilah itu seandainya doa, sholat, shalawat dan dzikir. Secara Bahasa semua istilah berikut punyai arti yang sama yaitu “permohonan” namun secara istilah punyai arti yang tidak sama beda.

Doa adalah permintaan seorang hamba kepada Tuhan atas hajat, harapan atau permintaan yang diinginkan. Shalawat adalah permintaan kepada tuhan yang ditujukan untuk nabi Muhammad SAW beserta kawan dekat dan keluarganya. Sedangkan wirid atau dzikir adalah pujian yang diucapkan berulang-ulang.

Jadi berdasarkan penjelasan singkat tersebut, dzikir adalah amalan yang termasuk doa, shalawat ataupun bacaan-bacaan yang lain. Pada kali ini pembahasan yang bakal dihidangkan adalah berkenaan dzikir singkat yang direkomendasikan dan sholawat paling mustajab https://qurbannusantara.com/ 

Istighfar adalah Dzikir yang Paling dianjurkan
Istighfar adalah Dzikir yang Paling dianjurkan
Sahabat Rasulullah, Umar bin Khattab ra berkata “Di dunia ini tersedia dua hal yang sebabkan kami safe berasal dari adzab Allah, namun yang pertama telah disita Allah, tinggal yang kedua”

Yang pertama gara-gara keberadaan Rasulullah di pada kami “Allah tidak bakal menghukum mereka, selama engkau Muhammad berada di pada mereka.” (Qs. Al-Anfal : 33) 

Yang kedua gara-gara istighfar kami “Dan tidaklah (pula) Allah bakal menghukum mereka, sedang mereka (masih) memohon ampunan” (Qs. Al-Anfal [8]: 33)

Dari kisah tersebut, lebih dari satu ulama  menyimpulkan bahwa amalan istighfar dan sholawat sehabis sholat terlampau direkomendasikan untuk hindari kami berasal dari adzab Allah SWT. Berikut lebih dari satu bacaan istighfar:

1. Bacaan pendek

أستغفر الله
Astaghfirullah

Aku memohon ampun kepada Allah

2. Istighfar Nabi Adam

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِين
Robbana dholamna anfusana, wa illam taghfir lana wa tarhamna, lanakuunanna minal khasirin

Wahai Pemelihara kami, sebenarnya kami telah berbuat dhalim terhadap diri-diri kami. Jika Engkau tidak mengampuni dan merahmati kami, sungguh kami juga golongan orang-orang yang rugi.

3. Sayyidul Istighfar/Rajanya Istighfar

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
Allahumma anta Rabbi, La Ilaha illa anta, Khalaqtani wa ana abduka, wa ana ‘ala ahdika wa wa’dika, mas tatha’tu, audzu bika min syarri ma shana’tu, abu’u laka bi ni’matika wa abu’u laka bi dzanbi, faghfir li , fainnahu la yaghfirudz dzunuba illa anta,

“Ya Allah, Engkaulah Pemeliharaku. Tiada sesembahan kalau Engkau. Engkau ciptakan saya dan saya adalah hamba-Mu. Dan saya berada terhadap kesepakatan dan perjanjian dengan-Mu, semampuku. Aku berlindung kepada Engkau berasal dari keburukan yang saya perbuat. Aku bertaubat kepada-Mu bersama karunia-Mu dan saya bertaubat kepada-Mu bersama dosaku. Maka, ampunilah saya gara-gara ga ada yang sanggup mengampuni dosa kalau Engkau.”